Rabu, 24 Juni 2015

Budaya, Makanan, Ciri khas daerah ambon (tempat lahir beta)

Budaya, Makanan, Ciri khas Daerah Ambon
  • Kota ambon Manise

Kota Ambon adalah kota yang memiliki kebudayaaan yang sangat unik dan eksotis . Meskipun pada tahun 1999 terjadi Kerusuhan besar – besaran menyangkut permasalahan SARA , tapi banyak hal yang dapat kita pelajari kebudayaannya serta sejarahnya . Bahasa orang Ambon sangat mirip dengan bahasa Jerman , Belanda dan Inggris . Kata yang sering saya ucapkan setelah menerima sebuah hadiah atau oleh – oleh adalah ” Danke”, kata ini mirip sekali dengan bahasa Jerman . Kata – kata bahasa Maluku sangat Mudah diingat asal kita ingat suku katanya saja ,“Kita” di ambon menjadi “katong” asal kata dari “kita orang”, “mereka” menjadi “dong” asal kata dari “dia orang”. Untuk kata kepemilikan menggunakan kata “punya” yang disingkat menjadi “pung”, contohnya apabila kita ingin menyebutkan “rumah saya” maka menjadi “beta pung rumah”. Ada beberapa hal yang perlu diingat antara lain, mereka cenderung menyingkat kata, bunyi vokal “e” akan selalu dibaca “e’ “, dan untuk kata yang berakhiran dengan “n” selalu menjadi “ng”. Dengan demikian dapat dipahami kenapa kata “punya” menjadi “pung” dan “pergi” menjadi “pi”, “jangan” menjadi “jang”, “dengan” menjadi “deng”, “teman” menjadi “tamang”, dan “makan” menjadi “makang”. Ahaa… kami pun mulai asik bercakap-cakap dalam bahasa Maluku “katong pi jua?” atau “ayo katong pi makang, beta su lapar” “epenka” “jang mara”.
 

  • MUSIK AMBON
Masyarakat Kota Ambon setiap hari suka memutar musik dengan keras – keras . Jangan mengharapkan di sana ada lagu – Lagu barat seperti : Justin Bieber , Lady gaga , Ketty Perry dll , yang ada di sana hanya ada Lagu – lagu Ambon yang diciptakan Orang – orang Ambon itu sendiri . Saya saja sampai hafal lagu – lagu Ambon seperti :
1. Hura – Hura Cincin
2. Enggo Lari
3. Hitam – Hitam kuli Kanari
Selain di rumah penduduk , lagu – lagu AMbon juga dapat di dengar di rumah – rumah makan , angkutan umum , Kapal penyebrangan umum dan juga di tempat – tempat lainnya. 

  • BUDAYA DAN SAGU
Keseluruhan budaya Maluku terangkum di Museum Siwalima sangat cocok untuk dapat memahami kilas kebudayaan di sana. Hal yang menarik dari kehidupan masyarakat Maluku adalah tingginya tingkat ketergantungan terhadap pohon sagu, perannya sama seperti Kelapa di Pulau Jawa di mana dari ujung akar sampai ujung daun dapat dimanfaatkan. Namun kontribusi pohon sagu lebih merasuki kebutuhan primer masyarakat Maluku yaitu kebutuhan pangan dan papan. Buah sagu diolah menjadi papeda, makanan pokok masyarakat Maluku, dan bisa diolah menjadi beraneka ragam penganan lain berupa camilan yang enak dan khas.
Batang pohonnya akan diolah menjadi furnitur dan kayu untuk rumah, dan daun-daun yang menyerupai sirip daun kelapa akan dianyam rapat lalu dijemur untuk kemudian menjadi atap rumah. Atap yang terbuat dari daun sagu ini sangat nyaman, karena secara alami akan mengatur suhu udara di bawahnya untuk tetap nyaman bagi manusia.
Apabila pohon sagu telah mati, sesuai dengan musimnya ulat-ulat sagu akan bermunculan, dan ulat-ulat ini pun ikut disantap menjadi makanan berprotein tinggi. Untung sekali saat kami ke sana tidak sedang musim ulat sagu sehingga tidak ada kesempatan untuk dipaksa memakannya.
Itulah kilas budaya Ambon yang sempat tertangkap oleh panca indra saya selama tujuh hari di kota tersebut. Dan tentu saja kisah Ambon tidak terhenti di sini, simaklah dinamika sejarah dan pesona alamnya pada cerita selanjutnya.
A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP
Peralatan dan perlengkapan orang orang Ambon dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
Peralatan pada zaman dulu dan peralatan zaman sekarang
B. SISTEM MATA PENCAHARIAN
Orang-orang Ambon pada umumnya mayoritas mereka bertani di lading. Dalam hal ini, sekelompok orang membuka sebidang tanah di hutan, dengan cara menebang pohon – pohon di hutan dan dengan membakar batang – batangnya serta dahan yang telah kering. Ladang yang dibuka dengan cara ini hanya diolah dengan tongkat, kemudian ditanami tanpa irigasi kemudian ditanami kacang-kacangan dan ubi ubian.

  • Pariwisata
Sejak lama Ambon dikenal sebagai salah satu kota dengan gugusan pulau yang memberikan karakteristik khas karena sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan, perbukitan, pesisir pantai, dan kelautan. Karakteristik ini memberikan peluang adanya banyak potensi alam yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata bahari termasuk potensi wisata bawah laut, karena daerah dengan luas wilayah lautnya besar tentu menyimpan sejuta kekayaan alam.
Lima wilayah ekologis perairan pesisir Kota Ambon memiliki potensi wisata bahari yang potensial. Dengan kondisi dan bentangan biofisik yang ada maka berbagai paket wisata bisa dirancang dan direncanakan untuk dikembangkan meliputi ekowisata, wisata pantai, wisata renang dan selam serta wisata pancing. Hal ini turut didukung oleh kondisi alam pantai dengan panorama yang indah baik pada daerah pesisir pantai maupun daerah bawah laut yang memiliki beraneka ragam ikan hias dan terumbu karang yang langka di dunia.
Selain memiliki karakteristik wisata bahari yang menampakkan ciri khas Ambon sebagai kota kepulauan, juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang cukup tinggi. Wujud warisan sejarah dan budaya fisik yang sampai saat ini dapat dilihat antaranya yaitu gedung-gedung ibadah, tempat-tempat pemakaman, rumah-rumah raja, bentuk-bentuk patung yang terkait dengan kepercayaan dan kepahlawanan, monument perjuangan, benteng-benteng. Potensi-potensi tersebut harus menjadi perhatian dalam rangka mengembalikan citra Ambon yang dikenal dengan “Ambon Manise”.
  • Monumen Pattimura di Museum Siwalima, Ambon.
Daya tarik wisata yang dimiliki Kota Ambon hampir sebagian besar di dominasi oleh wisata pantai, hal ini tidak luput dari kondisi fisik Kota Ambon yang sebagian besar di kelilingi oleh perairan dan teluk, seperti Laut Banda, Teluk Ambon, Teluk Dalam dan Teluk Baguala. Dengan adanya potensi perairan dan teluk serta di tunjang dengan kondisi alam yang menawarkan keindahan alam, tentunya Kota Ambon ini mempunyai potensi besar untuk dikemkembangkan dalam sektor pariwisata. Berikut disajikan profil dari beberapa lokasi yang memiliki potensi wisata (alami dan buatan) yang kiranya dapat dijadikan sebagai Objek Wisata Kota Ambon dimasa kini dan kedepan.
  • Lokasi-Lokasi Pariwisata
Sampai dengan Tahun 2008 di Kota Ambon terdapat 39 objek wisata, berupa objek wisata alam 24 dan budaya 15 dengan penyebarannya yaitu untuk Kecamatan Nusaniwe 12 objek wisata alam (Laut 10, Darat 2) dan 2 objek wisata sejarah serta budaya Kecamatan Sirimau, 3 objek wisata alam (darat) serta 8 objek budaya dan sejarah. Kecamatan Baguala objek wisata alam laut 6, Darat 1 dan Budaya serta sejarah 4. Sejumlah objek wisata di dua Kecamatan yaitu di Kecamatan Teluk Ambon dan Kecamatan Leitimur Selatan, belum dikembangkan.
Kota Ambon saat suasana pergantian tahun (tahun baru) 2012-2013 dikawasan Manggadua
  • Patung Pattimura, di Lapangan Merdeka
  • Patung Martha Christina Tiahahu, di Karang Panjang
Tugu atau patung pahlawan nasional asal Maluku, Martha Christina Tiahahu, terletak di Karang Pajang Ambon
  • Tugu Dolan, di Kudamati
  • Tugu Trikora, di Urimesing
  • Taman Makam Pahlawan PD II-Australia, di Tantui
  • Monumen Australia, di Laha dan Tawiri
  • Monumen Jepang, di Tawiri
  • Patung Franciscus Xaverius, di Batu Meja
  • Fort Victoria, di Belakang Soya
  • Monumen Rumphius, di Batu Meja
  • Museum Siwalima, di Taman Makmur
  • Museum Molukken, di Rijali
  • Pantai Namalatu, di Latuhalat
  • Pantai Santai, di Latuhalat
  • Tanjung Nusaniwe, di Nusaniwe
  • Pintu Kota, di Airlouw
Pantai Pintu Kota Manise Di Negeri Air Louw
  • Pantai dan gua bawah laut di Desa Hukurila
  • Tempayan Sopi, didesa Soya
  • Batu Layar, didesa Larike
  • Gong Perdamaian Dunia di pusat Kota/ACC (Ambon City Centre)
Gong Perdamaian Dunia Yang Ke-39, Untuk Memperingati Kerusuhan Sosial Bermotif SARA di Maluku Khususnya Ambon Tahun 1996-2002. Terletak di ACC (Ambon City Centre)
  • Goa Batu Lobang, di Desa Amahusu
  • Bunker/Terowongan bawah tanah V.O.C., di Benteng Atas Sekitar Hunipopu
  • Puing kapal pengangkut Barang peninggalan Belanda/Portugis, di dasar perairan laut Waiyame  
Makanan mayoritas orang Ambon adalah sagu, tapi zaman sekarang beras sudah biasa mereka makan, tetapi belum menggantikan sagu seluruhnya. Pohon sagu tidak perlu ditanam dan dipelihara karena pohon sagu telah berkembang dan hidup di pulau pulau Maluku serta di rawa rawa juga sangat banyak.
Di daerah lereng lereng gunung orang juga menanam kentang walaupun hasilnya tidak banyak, kebiasaan menanam kentang itu berasal dari orang orang Belanda, tanaman pengaruh orang Belanda adalah kopi yang banyak tumbuh di Lisaba, Amahai, dan Manipa.
Banyak penduduk menanam tembakau untuk dipakai sendiri, mereka menanam di pekarangan rumah, dibawah cucuran atap sehingga kalau turun hujan, air hujan tersebut langsung menyiram tanaman tembakau tersebut, daun tembakau lebat dan kuat. Orang membuat tembakau dengan memotong motong halus daun tembakau tersebut kemudian dijemur di terik mentari supaya kering.
Orang Ambon juga menanam tebu, singkong, jagung, dan kacang kacangan. Sedangkan buah buahan yang ditanam antara lain pisang, mangga, manggis, gandaria, durian, cengkih juga ditanam oleh orang Ambon. Cengkih sangat mudah perawatannya tetapi harganya cukup tinggi.
Hasil bumi tersebut bila berlebih akan dijual kepada orang lain, dengan demikian orang tersebut mendapat upah dari hasil penjualan, serta memperoleh uang untuk membeli kebutuhan sehari hari, bayar pajak, membiayai sekolah anak anak mereka serta membeli alat alat pertukangan.
Di samping pertanian, orang Ambon juga memburu rusa, babi hutan, dan burung kasuari. Mereka menggunakan lembing yang dilontarkan dengan jebakan dan dengan cara memburu secara langsung menguunakan panah atau senjata api.
Penduduk di daerah pantai mayoritas mereka adalah nelayan dan menangkap ikan. Perahu mereka dibuat dengan satu batang kayu dan dilengkapi dengan cadik, perahu ini dinamakan dengan perahu semah. Perahu yang baik adalah perahu yang terbuat dari papan dan dibuat oleh orang Ternate, dinamakan pakatora. Perahu perahu besar untuk berdagang dinamakan jungku atau orambi.
C. SISTEM KEPERCAYAAN ATAU RELIGI
Pada umumnya penduduk Maluku Tengah beragama Nasrani dan minoritas beragama Islam, walaupun mereka telah memeluk agama Islam dan Nasrani tapi mereka masih nampak sisa sisa religi sebelum agama Islam dan Nasrani muncul. Mereka masih percaya akan adanya roh roh yang harus dihormati dan diberi makan, minum dan tempat tinggal agar mereka tidak mengganggu bagi orang yang masih hidup di dunia ini.
Untuk masuk baileu misalnya mereka harus melakukan upacara lebih dahulu untuk meminta izin kepada roh nenek moyang yang ada di Baileu. Adapun orang yang ikut dalam upacara tersebut adalah tuan negeri atau sesepuh. Orang yang masuk baileu harus memakai pakaian hitam serta kalung warna merah yang dikalungkan ke bahu. Zaman sekarang orang Ambon telah meninggalkan upacara memanggil roh nenek moyang, kurban kurban yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang serta pemujaan roh nenek moyang.
Orang Ambon mengenal upacara cuci negeri yang pada umumnya sama dengan upacara bersih desa yang dilakukan orang di pulau Jawa. Semua penduduk desa harus membersihkan sesuatu dengan cara yang baik dan benar. Bangunan bangunan yang harus dibersihkan adalah Baileu, rumah rumah warga dan pekarangan, bila tidak dilakukan dengan benar maka akan ada sangsinya yaitu mereka akan jatuh sakit. Seluruh warga desa akan terkena wabah penyakit atau panennya gagal.
Orang Maluku Tengah pada umumnya mengenal upacara pembayaran kain berkat, yang dilakukan oleh klen penganten laki laki, kepada kepala adat dari desa penganten perempuan, pembayaran itu berupa kain putih serta minuman keras atau tuak, kalau hal ini dilupakan keluarga muda ini akan menjadi sakit dan mati.
Di desa desa Ambon yang beragama Islam kita melihat adanya dua golongan penganut yang disamakan dengan Islam di Jawa yaitu misalnya abangan atau santri. Di negeri Kailolo mayoritas penduduknya adalah santri, bulan puasa di beritahukan oleh imam atau disebut saniri negeri. Demikian pula dengan lebaran haji setelah kepala negeri atau saniri negeri mengetahuinya, maka imam imam negeri tersebut harus menyampaikan kepada umat Islam di sana.
MAKANAN PAPEDA SAGU IKAN ASAR KHAS 
AMBON MALUKU

Makanan khas Maluku khususnya di Ambon dikenal beberapa jenis seperti papeda, sagu, ikan kuah kuning, ikan asar dan makan lainnya. Dibawah ini ada beberapa jenis makanan tersebut :

  • PAPEDA dan IKAN KUAH KUNING  
Papeda kelihatannya seperti lem/perekat, dan memang dapat dijadikan sebagai lem kertas.
Namun beginilah bentuk dari papepa makanan khas Ambon. Papeda terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan air panas, kemudian diaduk sampai mengental.


Papeda dimakan bersama "ikan kuah kuning" atau sop ikan yang ditambahkan kunyit sehingga berwarna kuning. Rasanya yang sedikit asam biasa ditambahkan dengan Belimbing Wuluh atau "Lemon Cina" Memang bila makan papeda dengan ikan kuah kuning sangat nikmat apalagi kalau dihidangkan masih hangat. Makanan non kolesterol ini juga sering dihidangkan pada saat acara-acara resmi yang menunjukan jati diri dari Orang Ambon.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFR5djMls161LkRIXZkPVjJ6iFr5NSDWkfD6K2RjCX0HHkYxcG1PumUvvbFz5yDrla6jPfdhNwGh9qto78HnYbig2AuLWW6u3HFTBe8-0ouUDirOEEhP-dV-j0tQGxcajGC4lUbaSoZDsA/s1600/detik_IMG_6683-s.jpg


  • SAGU  
Sagu adalah sebuah jenis pohon yang tumbuh di daerah rawa. Bagian dalam batang sagu yang merupakan empulur batang akan remas untuk menghasilkan tepung.


Tepung sagu diolah menjadi beragam jenis makanan. Ada yang membuat sagu lempeng, sagu bakar, sagu gula, "sagu tumbu", "bagea", dan umumnya seperti dijelaskan di atas dibuat papeda sebagai sumber karbohidrat.

Sagu gula, enak dimakan pada waktu pagi atau sore hari sebagai makanan santai pelepas lelah bersama keluarga. Pasangan dari sagu gula ini adalah teh manis atau kopi panas. Betapa nikmatnya duduk santai sambil makan sagu dan minum kopi panas, segala lara duka dan sedih hilang seketika.

  • IKAN ASAR


Ikan asar adalah salah jenis khas makanan Ambon yang sering dijadikan oleh-oleh untuk keluarga, sanak saudara, handai tolan atau kerabat yang tinggal di luar Ambon.
Namun ikan asar masih menjadi favorit makanan orang Ambon.

Sebenarnya ikan asar adalah nama daerah di Ambon, namun di luar Ambon, namanya "Ikan Asap". Proses pembuatannya dengan pengasapan sehingga disebut ikan asap. Istilah Ambon bilang di "Asar".
Waktu pembuatannya orang Ambon bilang "Asar akang di atas Para-Para".

sumber : http://kota-ambon.blogspot.com/2013/03/makanan-papeda-sagu-ikan-asar-khas.html




2 komentar:

  1. Penawaran Terbaik Wisata Menikmati Liburan di AMBON.
    081343373801.
    Rental Mobil Murah di Ambon.

    BalasHapus
  2. Pengakuan tulus dari saya ibu irma TKI singapura.saya cuma mau ngucapkan terima kasih atas bantuannya MBAH.angka anda tembus 100%,saya sudah kemana-mana mencari angka yang jitu selalu gak ada hasilnya,sampai- sampai hutang malah menumpuk,tampah sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet,kebetulan dapat nomor hp MBAH SERO.ada orang berkomentar katanya perna di bantu melalui jalan togel,jadi saya hubungi minta angka bocoran singapura 4D ternyata tembus,alhamdulillah saya menang 390.juta.saya bangga sekali ternyata angka ritual MBAH SERO tembus 4D.baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar jitu,bagi saudarah-saudara di indo mau di luar negeri,apabila punya masalah hutang sudah lama belum lunas jangan putus asah,beliau bisa membantu meringankan masalah,ingin merubah nasib seperti saya hubungi O82-370-357-999 MBAH SERO..saya sangat bersyukur karna melalui bantuan MBAH SERO kini kehidupan saya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,giliran anda untuk membuktikan ingat kesempatan tidah akan datang untuk yang kedua kalinya terima kasih..
    Untuk Info Lebih Jelasnya Buka Blog MBAH silahkan KLIK DISINI PESUGIHAN TANPA TUMBAL

    Inilah Jenis Pesugihan Tanpa Tumbal Dari MBAH SERO
    1.Pesugihan Putih
    2.Pesugihan Tuyul
    3.Pesugihan Togel
    4.Ppesugiha Uang Balik
    5.Pesugihan Uang Ghaib

    BalasHapus